Sudah… aku sudah rapuh... tubuhku meronta, tulangku meminta keluar dari jasadku. Jiwaku tertahan. Debu mulai menempel di pipi berminyakku... nafas tersengal nampak hendak memukul hatiku.
Tulangku meronta sekali lagi, ia meminta keluar dari tubuhku… debu-debu mulai lagi menempel dengan keras di pipiku... aku masih diam di sini. Masih berdiam. Dan diam. Aku tak bisa ke sana, aku tak bisa berbuat sekongkrit mereka... berjuang ke tanah Palestina...
Tulangku mengoyak-ngoyak jasadku, lebih keras... sakit sekali... debu mengingatkan padaku, ”Kaukah saudara muslimnya? tak pantas…!”. Allahuakbar, apakah aku pantas disebut saudara mereka..? Apakah pantas..? sebagai saudara mereka yang ada di sana, saudaraku yang sedang dibantai... nun jauh di Palestina, di jalur GAZA..
GAZA TERLUKA. PALESTINA BERDUKA. APAKAH KITA BENAR-BENAR SAUDARA MUSLIM MEREKA?
______________________________________________________________________________
KEMANA KAKAK-KAKAK MUSLIM KAMI???
KEMANA SAUDARA MUSLIMKU??? KEMANAKAH???
KEPALA ADIK BERDARAH KAK….
KEPALAKU SAKIT SEKALI KAK…
TOLONGLAH AKU KAK…TOLONGLAH AKU KAK…
__________________________________________________________________________
Ketika aku kecil... aku telah bermain dengan tank itu... Yang setiap saat dapat membunuhku…
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Ketika aku kecil… permainanku adalah dengan senjata nyata… senjata yang tak ragu-ragu untuk langsung membunuhku…
__________________________________________________________________________
Saudara-saudaraku telah dibunuh… Tank itu ku lawan dengan batu… aku heran melihat saudaraku yang beradu batu dan senjata sesama saudara muslimnya. Apakah mereka berani untuk melawan tank-tank ini? Dimanakah Saudara muslimku???
__________________________________________________________________________
Kakak tersayangnya telah syahid kini… tak ada lagi hari bermain-main bersamanya... Adik kecil itu mungkin akan segera menjemput kakaknya…
__________________________________________________________________________
Matanya telah berbicara… Ketakutan yang sangat… Masa kecil yang tak terpikirkan
__________________________________________________________________________
Ia tak bisa kembali ke rumahnya… Rumahnya telah menjadi puing… Tidur dimanakah ia malam ini?
__________________________________________________________________________
Bayi tak berdosa pun menjadi korban… Apakah mungkin adik kita berikutnya yang menjadi korban? Wallahualam…
__________________________________________________________________________
Bermandikan darah sejak kecil… Kuatkah kau jika begini? Masih membuat lelucon kah kau?
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
“Ibu… jangan menangis wahai ibuku tersayang… Aku telah syahid ibu… Jangan menangis lagi ibu… “
__________________________________________________________________________
“Rumahku dimana?”….”Ibu... Ibu dimana?”...”Ayah... Ayah dimana?”…
__________________________________________________________________________
Ya Allah… kuatkan hari-hari ke depan anak kecil itu... karena ia akan segera masuk ke penjara tanpa pengadilan... dengan siksaan yang tak terpikirkan…
__________________________________________________________________________
Ia baru hidup di dunia sebentar… dengan cepatnya meninggal dengan kesan yang menghujam hati... namun ia telah syahid… seorang bayi kecil telah syahid dengan tubuhnya yang terkoyak-koyak…
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Ya Allah… aku sudah tidak kuat lagi untuk berkomentar…
Hanya tetesan mataku yang sekarang mengalir di lekukan hidungku, melewati pipiku…
inikah perih yang dirasakan mereka? Apakah Aku, Ibuku, Ayahku, Adik-adikku akan seperti ini juga nantinya..?
Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami di Palestina...
Ya Allah… Ya Allah… Hancurkanlah Zionis Israel dan Sekutunya Ya Allah, kami yakin dengan janji-janjiMu…
Ya Allah… diriku selama ini telah banyak berbuat dosa... Ampuni kami Ya Allah... Bukalah hati kami Ya Allah... untuk merasakan apa yang diderita saudara kami di Palestina Ya Allah...
Semoga keprihatinan, rasa sedih, rasa haru, rasa tangis, rasa marah, rasa geram, dan rasa kepedulian kita akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa kita pernah peduli dengan saudara kita di Palestina… menjadi saksi untuk meringankan keadaan kita di Yaumil Akhir kelak…
Selamatkan kami semua Ya Allah..Selamatkan saudara-saudara kami…Selamatkan Ya Allah..
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
Adik-adikku… bersabarlah... kami kakak-kakakmu di sini akan membantu semampu kami… adik-adikku di belahan bumi para Anbiya... yang tegar ya… Semoga kita bisa bertemu di Surga-Nya kelak…
"We will not go down..."
Sign The Petition: http://www.change.org/petisi/world-leaders-please-make-policies-and-actions-to-stop-israel-attack-to-gaza-forever
Foto terbaru keadaan di Gaza: http://arrahmah.com/read/2012/11/18/24810-foto-foto-akibat-serangan-pasukan-zionis-yahudi-di-gaza-november-2012.html#
Donasikan untuk Palestina! BSM - 701.836.2133 | BCA - 760.032.5099 // a.n Komnas u Rakyat Palestina
Jika kamu aktif di social media, agar gerakan dukungan untuk Gaza-Palestina makin meluas dan dapat didengar oleh pemimpin-pemimpin di negara kita dan dunia, ayo kompakan gunakan hashtag ini ya --> #PrayForGaza #GazaUnderAttack . Lakukan apa yang kita bisa walau hanya sekedar share, tweet, RT, ataupun memberi hashtag! #PrayForGaza #GazaUnderAttack
RIHLA FI Gazza Hayya A'lal Falah
BalasHapusDIBUKA RIBUAN PENDAFTARAN MILITER ISLAM
MUJAHID FI SABILILLAH
Untuk Berperang melawan Zionis Yahudi di Gazza
Pengiriman pasukan akan dibagi menjadi 4 Divisi Pasukan Militer Islam
Gelombang Pertama akan dikirim 1 (satu) Divisi dengan 625 pleton
dengan jumlah terkirim sebanyak 3,281 Mujahid fi Sabilillah
Hingga Gelombang ke-empat Jumlah Pasukan yang terkirim ke Gaza adalah 13.125 Mujahid fi Sabilillah
Syarat Mujahid.
1. Pria berusia diatas 17 tahun
2. Batalion kode 302
- ahli segala macam pertempuran atau
- ahli Membunuh secara cepat atau
- ahli Bela diri jarak dekat yang mematikan atau
- Ahli Perang Geriliya Kota dan Gurun.
3. Batalion Kode 303.
- Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
- Ahli Pembuat BOM / Racun
- Ahli Sandera
- Ahli Sabotase
Prosedur Pengiriman Pasukan sepenuhnya akan dilaksanakan
Biro Politik Kementrian Luar Negri Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah MELAYU
Pendaftaran paling lambat 01 Muharram 1436H
Masukan sandi Rihla fi Gazza kirim ke Email
angsahitam@inbox.com atau ke angsaputih@inbox.com
Sebarkan informasi ini dan Bergegaslah sebelum propaganda ini dihapus
Wa Maa lahum min dunillah miw waliyiw wala nashir
wa kaffa billahi wakillah ya Dzi jabbarut wal Malakut wa Kibrai wa Adzhomah
Disebarluaskan
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
Fata At Tamimi